Halo Sobat!!
Tahukah kamu bahwa burung Garuda yang kita
lihat pada Garuda Pancasila saat ini hanyalah burung mitologi (tidak
nyata). Burung Garuda adalah hewan mithologi agama Hindu. Dalam
kepercayaan Hindu, Garuda adalah hewan kendaraan dewa Wisnu, hal
ini bisa dilihat dalam bentuk arca atau relief dicandi2 hindu seperti Prambanan, Mendut dll. Di candi
Siwa Prambanan terdapat relief episode Ramayana yang menggambarkan keponakan Garuda yang juga bangsa dewa burung, Jatayu, mencoba menyelamatkan Sinta dari cengkeraman Rahwana. Arca anumerta Airlangga
yang digambarkan sebagai Wishnu tengah mengendarai Garuda dari Candi
Belahan mungkin adalah arca Garuda Jawa Kuna paling terkenal, kini arca
ini disimpan di Museum Trowulan. Dalam banyak kisah Garuda melambangkan kebajikan, pengetahuan,
kekuatan, keberanian, kesetiaan, dan disiplin. Sebagai kendaraan Wishnu,
Garuda juga memiliki sifat Wishnu sebagai pemelihara dan penjaga
tatanan alam semesta.
Arca Raja Airlangga digambarkan sebagai Wishnu mengendarai Garuda. |
Lambang
Garuda Pancasila sendiri dirancang oleh Sultan Hamid II, seorang putra
mahkota kesultanan Pontianak. Awalnya ada dua rancangan lambang negara terbaik, yaitu karya Sultan Hamid II dan karya M Yamin, tapi pada akhirnya desain Sultan Hamid II lah yang diterima karena desain M Yamin menyertakan sinar-sinar matahari sehingga dianggap "Jepang banget". Oke, kembali ke desain Sultan Hamid II. Desain Garuda Pancasila mengalami sedikitnya 3 kali
perubahan . Perubahan yang pertama yaitu Tanggal 8 Februari 1950, Rancangan dari Sultan
Hamid II harus dirubah karena Partai Masyumi merasa keberatan terhadap
gambar burung Garuda dengan tangan dan bahu manusia yang memegang
perisai. Itu dianggap terlalu bersifat mitologis. Kedua, Perubahan oleh
Bung Karno. Tanggal 20 Maret 1950 Soekarno memerintahkan pelukis istana,
Dullah, melukis kembali rancangan tersebut; setelah sebelumnya
diperbaiki antara lain penambahan "jambul" pada kepala Garuda Pancasila,
serta mengubah posisi cakar kaki yang mencengkram pita dari semula di
belakang pita menjadi di depan pita. Dipercaya bahwa alasan Soekarno
menambahkan jambul karena kepala Garuda gundul dianggap terlalu mirip
dengan Bald Eagle, Lambang Amerika Serikat. Perubahan ketiga oleh Sultan Hamid II sendiri yaitu dengan menambah skala ukuran dan tata warna gambar lambang
negara. Rancangan Garuda Pancasila terakhir ini langsung telah dibuat dalam bentuk patung besar
dari bahan perunggu berlapis emas yang disimpan dalam Ruang Kemerdekaan
Monumen Nasional sebagai acuan lambang negara
Republik Indonesia, dan desainnya tidak berubah hingga kini.
Rancangan pertama sultan Hamid II |
Rancangan ke dua Sultan Hamid II tanpa "jambul" |
Rancangan terakhir Garuda Pancasila |
Yup, itu sedikit cerita tentang bagaimana Garuda Pancasila ada dari dulu hingga sekarang. Garuda Pancasila sendiri sebenarnya sudah menjadi bagian dari masyarakat Indonesia sejak jaman dulu karena sudah menjadi bagian dari agama Hindu yang mana pernah menjadi bagian dari 2 kerajaan besar kita Majapahit dan Sriwijaya. Sebelum anda tutup blog ini, yuk inget 5 sila Pancasila
- Sila Pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa (dilambangkan dengan cahaya di bagian tengah perisai berbentuk bintang yang bersudut lima berlatar hitam)
- Sila Kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab (dilambangkan dengan tali rantai bermata bulatan dan persegi di bagian kiri bawah perisai berlatar merah)
- Sila Ketiga: Persatuan Indonesia (dilambangkan dengan pohon beringin di bagian kiri atas perisai berlatar putih)
- Sila Keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan ( dilambangkan dengan kepala banteng di bagian kanan atas perisai berlatar merah)
- Sila Kelima: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia (dilambangkan dengan kapas dan padi di bagian kanan bawah perisai berlatar putih.)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih untuk kunjunganya. Silahkan jika ada komentar, teguran, sapaan dst dst. Kalau bisa saya tanggapi, pasti langsung saya tanggapi. God bless