22 Juni 2019

Berani tapi takut

Today, dikantor saya yang baru (sebut saja Inspektorat Cilacap) diadakan acara Halal Bihalal untuk all Karyawan/ti plus keluarga. Sebagai karyawan baru, jelas saya diberdayakan sebagai tukang angkut meja kursi dll. Capek? Lumayan lah tapi saya anggep ini lg fitness.

Singkat cerita, all is ready. Keyboard sudah siap, MC siap dan acarapun dimulai. Honestly, kalau lagi acara beginian (ada orjen tunggalnya), saya selalu ingat resolusi saya. Kiki harus nyumbang lagu. Which is, sampai detik ini ga pernah kesampaian. Selalu aja ada hambatanya untuk nyanyi pas kondangan atau acara ginian, selain bingung milih lagu tentu saja alasan klasik sejuta umat. MALU .. wkwkwk

Sepanjang acara kawan2 mulai mendesak dan memprovoke saya untuk nyanyi mirip kayak orang demo pilpres didepan KPU. Suer, rame banget. Bikin jangunge nyong deg2an. TAPI, dalam hati saya berkecamuk berbagai bisikan untuk "jangan mau". Dan memang, sekeras apapun orang2 berteriak, suara hati saya selalu menang.
Terus akhirnya ada semacam "Magic Moment" dalam hati saya. Tiba2 bergaunglah suara spt ini "Ki, kalau lu ga mulai sekarang, mau kapan lagi? If you want to achieve bigger thing, you must jump higher". Saya langsung semangat? enggak lah. Terjadi perang bathin,

So, Untuk melawan hawa negatif, saya mulai berteriak2 memprovoke teman2 saya untuk mau duet. Dan lumayan manjur lho, saya mulai punya pikiran positif untuk mau nyanyi. But, Damn banget.  temen2 saya ternyata cuma jago provoke (mirip2 saya sih). giliran diajak duet pada ngilang kayak orang ditagih kolektor Adira gara2 telat 3 bulan.
Ditengah kondisi ga jelas itu, munculah mba Sukma duduk dibelakang saya. Dan ya, seperti yang kalian tau. Dia mau duet dengan saya.

Akhirnya. Seneng? enggak. Saya malah tambah grogi. Seperti yang saya bilang, This is my first time lho. Temen saya namanya Evi sampai kasih saran aneh untuk ngatasin grogi, ditiup jempol tangannya. Saking groginya, saya ngikutin lho. Dan please jangan tiru, ga ada efeknya (atau mungkin saya yang over groginya).
FINALLY, tiba waktunya untuk maju. Dengan mengatur nafas dan mencoba untuk tetap tegap, saya melangkah kedepan. Sukma dan pak Tri sang kibordis sudah siap. Intro dimainkan, Saya ambil suara.. eh miknya ga nyala.. Hahaha.. Kampret emang ya. Tapi Thanks God, semua berjalan lancar.
Lagu "jangan ada dusta diantara kita" lancar saya nyanyiin bareng mba Sukma sampai selesai.

Seneng? iya. Puas? Jelas.
Saya seneng karena ternyata saya berhasil achieve my own resolution. PUAS juga karena berhasil mengalahkan semua kata2 negatif dalam diri.
Jadi inti dari semua ini apaan?

"arti keberanian itu bukan ketika kita tidak memiliki rasa takut, tapi ketika kita tetep mau berjuang walaupun masih ada rasa takut"

Jangan pernah menganggap berani adalah menghilangnya rasa takut. Karena dari kisah saya hari ini, berani adalah masalah keputusan untuk memulai bahkan ketika masih ada rasa takut. Memang tidak mudah mengalahkan suara negatif, pasti akan ada ganguan2. Semua tidak akan lancar 100%, bahkan sampai moment "ambil suara"pun gangguan2 seperti mik mati bisa saja muncul. Pokoknya jangan mundur, selalu fokus, tetap melangkah whatever it takes dan rasakan hasilnya.
It's oke mjdi berani tapi takut, yang penting maju terus. God bless

Note : Video saya tampilin bukan buat dinilai kualitas suaranya. Cuma buat barang bukti aja kalau saya beneran nyanyi. Thanks Evi untuk video full versionnya :)

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih untuk kunjunganya. Silahkan jika ada komentar, teguran, sapaan dst dst. Kalau bisa saya tanggapi, pasti langsung saya tanggapi. God bless